Komposisi Nutrisi Hidroponik AB Mix (Bagian 1)
Urban Hidroponik - Nutrisi hidroponik yang terdiri dari Kelompok A dan Kelompok
B, terdiri dari berbagai garam anorganik dengan komposisi tertentu yang diatur
sesuai kebutuhan tanaman.
Garam anorganis yang dipakai dalam meramu nutrisi hidroponik
terdiri unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) mutlak dibutuhkan dalam jumlah banyak. Fungsi
unsur hara makro secara umum yaitu membentuk tubuh tanaman, dalam rangka
produksi yang tinggi kuantitas dan kualitasnya.
Nutrisi hidroponik berikutnya yaitu nutrisi mikro (Fe, Mn,
Cu, Zn, B, dan Mo) yang juga esensial, mutlak dibutuhkan walau dalam jumlah
kecil, dan kebanyakan berperan sebagai enzym.
Komposisi Nutrisi Hidroponik AB Mix
Selain unsur hara makro dan mikro, diperlukan juga unsur
hara tambahan lain yaitu Na, Si, dan Cl, dan dianggap sebagai “beneficial
elements” sebagai unsur hara yang menguntungkan.
Na dapat menjadi pengganti K,
pada lahan yang miskin K, dengan gejala pelepah daun kelapa terkulai. Petani
memupuknya dengan garam dapur NaCl, supaya pelepah yang berikutnya tegak.
Si (silikat),
memperkuat jaringan tumbuhan, sehingga penyakit cendawan tidak bisa menyerang.
Cl (chlor), patut ditakuti dan dihindari, karena dapat mengganggu rumahtangga air
jaringan tanaman, terbentuknya selsel raksasa, penuh dengan air, merusak konsistensi
sel, menyebabkan produk hambar tanpa rasa.
Unsur-unsur hara itu setelah masuk ke dalam tubuh tanaman,
selalu berubah bentuk, menjadi protein, lemak, dsbnya, dan jangan disangka mereka
bergentayangan lepas sebagai unsur individual. Biasanya unsur-unsur itu
dikumpulkan di vakuola didalam sel, menanti diproses oleh ribosom yang juga berada dalam sel, untuk menjadi protein,
jaringan/tissue, organ/alat tubuh, dsbnya.
Tentang Pemisahan
Nutrisi AB Mix
Yang paling populer ialah konsep AB mix, dengan membuat
pekatan/konsentrat A dan B, untuk kemudian diencerkan dengan perbandingan 1 : 100, untuk
menjadi larutan pupuk AB mix yang siap pakai.
Di grup A ada unsur kation kalsium Ca++, dan di grup B ada
anion sulfat SO4 dan anion fosfat PO4 . Dalam keadaan pekat Ca tidak boleh
bertemu dengan sulfat, karena terbentuknya gips CaSO4, yang mengendap dan
praktis tidak larut, sehingga unsur Ca, maupun sulfatnya, tidak dapat diserap
oleh akar.
Juga dalam keadaan pekat Ca tidak boleh bertemu dengan
fosfat, karena terbentuknya triple super fosfat TSP, yang mengendap dan praktis
tidak larut, sehingga unsur Ca maupun fosfatnya, tidak dapat diserap olah akar.
Tetapi dalam keadaan diencerkan, misalnya 1 : 100, maka Ca +
sulfat, maupun Ca + fosfat, bisa larut dengan baik. Kemudian Ca, sulfat, dan
fosfat, bisa diserap dengan leluasa oleh akar. Gips CaSO4 walau rendah sekali,
masih mempunyai daya larut, walau hanya sebesar1.25 %. TSP Ca3(PO4)2 walau
rendah sekali, juga masih mempunyai daya larut, walau hanya sebesar 1,75 %.
Itulah sebabnya, dalam keadaan encer, Ca boleh bertemu
dengan sulfat, maupun fosfat, tanpa kekhawatiran akan terjadi endapan. Inilah
siasat untuk memasukkan unsur Ca dalam ramuan pupuk hidroponik, mengingat pentingnya peran Ca dalam percaturan
pemupukan hidroponik.
Lalu, kompisisi pekatan A dan pekatan B untuk nutrisi hidroponik seperti apa? Tunggu di artikel berikutnya.
Referensi:
Catatn Opa Yos
Sumber gambar: https://ezgrogarden.com/wp-content/uploads/2015/08/Hydroponic-Nutrients2-1024x675.jpg
Tidak ada komentar: