Cara Merangsang Buah Agar Lebih Cepat Tumbuh

Urban Hidroponik - Secara alami tanaman akan berbuah pada waktunya selama kondisi kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan baik. Akan tetapi ada suatu kondisi di mana tanaman susah berbuah. Nah, untuk itu ada cara merangsang tanaman agar cepat berbuah.

Sebagai catatan perlakukan ini akan berpengaruh apabila tanaman dalam kondisi sehat, cukup umur untuk berbuah, pertumbuhan vegetatifnya maksimal dan kondisi pertumbuhannya optimal. Apa saja yang bisa dilakukan agar tanaman bisa cepat berbuah?

Cara Mempercepat Tanaman Agar Berbuah

Ada beberapa perlakuan yang dapat dilakukan pada tanaman agar cepat menghasilkan buah, yaitu dengan melakukan pengaturan C/N ratio, pemangkasan, stres air dan aplikasi zat pengatur tumbuh.

Merangsang Buah dengan Pengaturan C/N Ratio
C/N ratio adalah perbandingan jumlah karbohidrat (C) dan nitrogen (N) dalam tanaman. Pertimbangan C/N ratio akan menentukan perimbangan terjadinya fase vegetatif dan generatif. Jumlah karbohidrat yang tinggi (nilai C/N ratio yang kecil) akan membuat tanaman tetap berada pada fase vegetatif. 

Pengaturan C/N ratio dapat dilakukan dengan cara pemangkasan tanaman, pelukaan atau pengeratan batang dan pencincinan atau pelingkaran batang. Pemangkasan pada tanaman buah dibedakan menjadi tiga yaitu pemangkasan di pembibitan, pemangkasan tanaman belum menghasilkan (TBM) dan pemangkasan tanaman menghasilkan (TM). 

Berdasarkan tujuannya pemangkasan dapat dibedakan menjadi empat yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, pemangkasan produksi dan pemangkasan peremajaan.

Merangsang Buah dengan Pengerokan/Pelukaan
Pelukaan dan pengerokan terhadap tanman buah untuk merangsang proses pembungaan dan pembuahan sudah lama dikenal oleh para pekebun buah-buahan. Saat ini memang sudah banyak ditinggalkan karna risiko yang ditimbulkan terlampau besar, kesalahan dalam pelukaan dapat mengakibatkan tanaman mati.

Pelukaan dan pengerokan dilakukan pada bagian pangkal batang yang disebut “penyunatan”, atau pada bagian leher batang disebut “pencacahan”. Kedua macam pelukaan ini dilakukan pada tanaman buah berbatang keras dan tahan terhadap luka kulit, misalnya mangga dan sirsak. 

Penyunatan dilakukan dengan membuat luka pada kulit batang tanaman yang tingginya antara 500-1000 cm dari permukaan tanah. Lebar luka sekitar 10-20 cm dan dibuat mengelilingi batang dengan kedalaman hingga mencapai lapisan kambium. Lendir kambium yang keluar akibat pelukaan dibersihkan sehingga terlihat jaringan kayunya. 

Pencacahan dilakukan dengan melukai kulit pada batang tanaman secara tidak beraturan. Karena pelukaan dan Pengerokan menimbulkan luka pada batang tanaman, luka yang ditimbulkan harus segera diolesi dengan paraffin, cat, ter atau pestisida sebagai upaya pencegahan terehadap masuknya bibit hama dan penyakit.

Merangsang Buah dengan Pemupukan
Pupuk yang diberikan harus jenis pupuk yang memiliki kandungan fosfor dan kalium yang tinggi sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, diperlukan tambahan beberapa unsur hara mineral mikro agar kualitas buah yang dihasilkan lebih baik. Unsur mineral mikro tersebut umumnya terdapat pada pupuk daun atau pupuk NPK tablet plus.

Pemupukan dengan pupuk organik, terutama yang berasal dari kotoran hewan banyak diyakini oleh pekebun tanaman buah dapat merangsang pembuahan.

Merangsang Buah dengan Perlakuan Stres Air
Tanaman yang sedang tumbuh dan berkembang memerlukan banyak air, jauh lebih banyak daripada jumlah yang terdapat dalam tanaman itu sendiri. Pada umumnya tanaman membutuhkan air dalam jumlah besar di awal masa pertumbuhannya.

Untuk memicu proses pembungaan tanaman membutuhkan kondisi kekurangan air dalam jangka waktu tertentu. Kondisi kekurangan air atau stres air diciptakan dengan mengurangi penyiraman.

Daftar Pustaka
Ir. Joesi Endah H., Membuat Tabulampot Rajin Berbuah, BKP3K Prov. Kep. Bangka Belitung
Sumber gambar: http://givingtreesnacks.com/wp-content/uploads/2016/06/Fruit-stack.jpg