Urban Hidroponik - Cahaya matahari merupakan kebutuhan wajib bagi tanaman khususnya tanaman yang dibudidayakan memakai teknik
hidroponik. Tanpa cahaya matahari yang berlimpah tanaman tidak bisa tumbuh dan maksimal. Tapi ini dulu, sekarang bertani (khususnya hidroponik) sudah bisa diaplikasikan tanpa cahaya matahari sedikitpun. Wow!
Teknolgi semacam itu sebut saja namanya
artificial light gardening. Artinya kurang lebih bisa dijelaskan sebagai teknik pertanian selain memakai cahaya matahari. Cahaya apakah itu? Tentu bukan cahaya wajahmu, melainkan cahaya lampu yang memancarkan gelombang/spektrum cahaya yang mendekati spektrum cahaya matahari.
Bila diamati memakai mata telanjang cahaya matahari tidaklah berwarna, sebenarnya cahaya matahari memiliki beberapa spektrum warna. Dari sekian banyak spektrum warna pada cahaya matahari -berdasarkan kajian ilmiah- tanaman "hanya membutuhkan" spektrum cahaya warna biru dan merah saja.

Spektrum cahaya biru diserap tanaman untuk pertumbuhan dedaunan (vegetatif). Sementara spektrum cahaya merah dimanfaatkan tanaman untuk berbunga dan berbuah (generatif). Lalu, di kemudian hari (sekarang) ditemukan bahwa kedua spektrum cahaya tersebut bisa diciptakan pada cahaya lampu.
Pertanyaannya kemudian adalah, lampu jenis apa yang bisa digunakan untuk menggantikan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman? Apakah lampu pijar, lampu neon, lampu LED atau lampu lainnya?
Jawaban untuk pertanyaan tersebut akan kita ulas dalam artikel berikutnya. Sampai di sini semoga cukup jelas bahwa cahaya lampu "bisa menggantikan"
cahaya matahari yang diperlukan tanaman untuk proses pertumbuhannya. Hasilnya pun tidak kalah dengan tanaman yang disirami cahaya matahari. Wow.
Sampai jumpa di
artikel hidroponik berikutnya dan tunggu jawabannya, kita akan bahas terperinci. Happy farming, selamat berkebun, hijaukan dinding kita. Segarkan!
Sumber gambar:
www.indooragarden.com
Tidak ada komentar: