Aneka Jenis Lampu Tanaman Hidroponik Indoor Tanpa Sinar Matahari
Sekarang kita akan jawab pertanyaan pada artikel hidroponik indoor sebelumnya, yaitu mengenai jenis lampu tanaman untuk hidroponik indoor. Kira-kira jenis lampu apa?
Lampu Tanaman Hidroponik Indoor
Sebelumnya kita bahas lagi mengenai sinar matahari, kalau mesti dicacah, sinar matahari itu bisa "dipenggal" menjadi 2 bagian, yaitu spektrum yang tampak dan spektrum tak tampak. Sinar matahari yang tampak yaitu berkisar antara 400 s/d 700 nm. Sedangkan cahaya tak tampak ultra violet memiliki panjang gelombang < 400 nm, dan infra merah > 700 nm (menghasilkan sensasi panas). Nah, spektrum sinar matahari yang berada pada visible range merupakan cahaya matahari yang kemudian disebut day light.
Akan tetapi apakah tanaman membutuhkan semua spektrum day light untuk melakukan fotosintesis? Dari semua sinar matahari pada spektrum day light ternyata yang dibutuhkan tanaman tidak semuanya, melainkan hanya dua saja, yaitu spektrum biru dan merah saja. Berikut gambar panjang gelombang yang diserap tanaman untuk fotosintesis :
Tanaman lebih banyak menyerap spektrum cahaya berwarna biru dengan panjang gelombang antara 440-470 nm dan merah antara 640-660 nm. Spektrum warna inilah yang paling efektif bagi klorofil untuk melakukan fotosintesis. Sekarang kita akan bandingkan, setiap jenis lampu dan spektrum cahaya yang dimilikinya (Lihat gambar di bawah ya)
Daylight (cahaya siang matahari alami) Incandescent (cahaya lampu pijar/bohlam transparan) Fluorescent (cahaya putih lampu neon) Halogen (cahaya lampu halogen) Cool White LED dan Warm White LED
Berdasarkan gambar di atas, kita bisa mengurai sebagai berikut, lampu pijar kaya akan spektrum merah hal ini tidak bagus karena akan menimbulkan panas berlebihan pada tanaman. Sementara lampu neon, seperti terlihat pada gambar, spektrum birunya mana? Begitupun pada lampu halogen. Maka pilihan lampu yang tepat untuk menggantikan sinar matahari adalah lampu LED, terutama LED cool white.
Incandescent Lights/Lampu Pijar
Lampu pijar mungkin sudah semakin berkurang saat ini, lampu ini bila digunakan untuk kebutuhan berkebun sebagai pengganti cahaya matahari tidak boleh disimpan berdekatan dengan tanaman karena sifatnya yang panas, setidaknya simpan pada jarak 24" dari tanaman.
Karena sifatnya yang sangat panas daya tahan lampu ini terbilang berumur pendek terlebih bila digunakan untuk kebutuhan berkebun yang butuh dinyalakan antara 16-18 jam perhari.
Fluorescent/Luminescence Lights/Neon
Lampu neon jenis apa sih yang sebaiknya digunakan untuk berkebun? Semua jenis lampu neon bisa saja digunakan akan tetapi sebaiknya pilih jenis lampu yang ada embel-embel Day Ligt-nya (Dlite) yang menandakan pijaran lampu tersebut setara pijaran cahaya siang hari.
Bila lampu pijar pada umumnya berumur 1.000 jam lampu neon berumur lebih lama lagi yakni sekitar 20.000 jam. Kelemahan lampu ini adalah pada pemakaian listrik yang cukup boros, untuk skala hobi mungkin tidak masalah tapi untuk skala industri akan membuat pengeluaran listrik membengkak.
LED Light/Lampu LED
Lampu LED merupakan lampu paling hemat energi yang fleksibel sesuai kebutuhan. Panas yang dihasilkan sangat rendah, sangat ideal untuk tanaman. Selain itu pijaran LED bisa diatur apakah lebih banyak spektrum birunya atau spektrum merahnya. Silakan, suka-suka.
Jadi berdasarkan teori dan pengalaman pribadi saya memilih lampu LED sebagai juara lampu untuk hidroponik indoor daripada memakai lampu jenis lain. Bagaimana dengan Anda? Silakan coba sendiri di kebun masing-masing, hasil eksperimennya mungkin berbeda.
Daftar Pustaka
http://aquascapedecor.blogspot.co.id/2015/05/spektrum-cahaya-yang-dibutuhkan-untuk.html
http://www.urbanorganicgardener.com/2012/02/how-to-select-the-best-grow-light/
http://www.duniakebun.com/2014/12/kelebihan-lampu-led-untuk-tanaman.html
Sumber Gambar
www.telegraph.co.uk
Tidak ada komentar: