Dampak Kekurangan Kelebihan Unsur Magnesium (Mg) pada Tanaman Hidroponik
Unsur hara makro Magnesium (Mg) merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan tanaman dalam pembentukan hijau daun (chlorofil) dan sebagai co-faktor hampir pada seluruh enzim dalam proses metabolisme tanaman seperti proses fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan pati, transfer energi serta mengatur pembagian dan distribusi karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Magnesium (Mg) juga memegang peranan penting dalam transportasi Phosphat pada tanaman.
Unsur hara Magnesium (Mg) sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit yang terbawa hanyalah unsur berbobot 'ringan' seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antarruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
Gejala Kekurangan adalah Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang penyakit, terutama embun tepung (powdery mildew). Sementara kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
Magnesium (Mg) mempunyai peranan penting bagi tanaman dalam proses metabolisme fosfat, respirasi tanaman dan aktivitas enzim, dan merupakan unsur hara makro yang penting dalam klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejalagejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua.
Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
Gejala pertama mulai terlihat pada daun yang lebih tua, karena unsur magnesium dipakai untuk pembentukan daun-daun muda sehingga dengan demikian daun mudanya kelihatan masih sehat. Bagian daun tua jadi khlorotik mulai dari ujungnya dan pinggirnya yang akhirnya akan menjadi nekrotik dan selanjutnya akan gugur. Magnesium merupakan bagian penting dari khlorofil dan berbagai enzim dalam sintes hidrat arang. Dengan demikian kekurangan magnesium, akan mengurangi pula sintesis khlorofil yang kemudian akan menimbulkan gejala khlorosa.
Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg) membuat daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan.
Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut serta pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
Daftar Pustaka
http://masnau.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-mg-terhadap-pertumbuhan-tanaman.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=131857580287336&story_fbid=132311293575298
http://thophick.blogspot.co.id/2009/05/magnesium-mg-dan-pengaruh-defesiensinya.html
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit yang terbawa hanyalah unsur berbobot 'ringan' seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antarruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
Gejala Kekurangan adalah Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang penyakit, terutama embun tepung (powdery mildew). Sementara kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
Magnesium (Mg) mempunyai peranan penting bagi tanaman dalam proses metabolisme fosfat, respirasi tanaman dan aktivitas enzim, dan merupakan unsur hara makro yang penting dalam klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejalagejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua.
Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
Gejala pertama mulai terlihat pada daun yang lebih tua, karena unsur magnesium dipakai untuk pembentukan daun-daun muda sehingga dengan demikian daun mudanya kelihatan masih sehat. Bagian daun tua jadi khlorotik mulai dari ujungnya dan pinggirnya yang akhirnya akan menjadi nekrotik dan selanjutnya akan gugur. Magnesium merupakan bagian penting dari khlorofil dan berbagai enzim dalam sintes hidrat arang. Dengan demikian kekurangan magnesium, akan mengurangi pula sintesis khlorofil yang kemudian akan menimbulkan gejala khlorosa.
Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut serta pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
Daftar Pustaka
http://masnau.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-mg-terhadap-pertumbuhan-tanaman.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=131857580287336&story_fbid=132311293575298
http://thophick.blogspot.co.id/2009/05/magnesium-mg-dan-pengaruh-defesiensinya.html
Tidak ada komentar: