7 Faktor Penting Akuaponik, Solusi Berkebun Organik di Rumah Sendiri
Petani akuaponik harus memperhatikan 7 faktor penting akuaponik yang pada umumnya terjadi dan dialami para petani akuaponik.
7 Elemen Penting Akuaponik
Secara garis besar ada 7 elemen penting akuaponik yang bila tidak terpenuhi akan menentukan kegagalan/keberhasilan kebun akuaponik, yaitu sebagai berikut: pH air, kadar oksigen, suhu kolam, bakteri, media tanam, dan sirkulasi.pH Air Kolam Akuaponik
Berapa sih kebutuhan pH air yang ideal untuk kolam akuaponik? Mengatur pH pada kolam akuaponik merupakan urusan paling rentan, karena secara general kebutuhan pH ikan dan pH tanaman hanya bertemu di angka yang sempit.
Ikan idealnya hidup dalam air kolam yang memiliki pH di kisaran 6.5-8, sementara tanaman idealnya hidup maksimal dengan keadaan pH air di kisaran 5.5-6.5, itu artinya, pH air kolam harus selalu dipantau agar selalu berada di angka 6.5.
Kadar Oksigen di Air Kolam
Kadar oksigen dalam kolam sangat menentukan keberhasilan akuaponik. Oksigen dibutuhkan untuk ikan dan bakteri pengurai amonia. Proses penguraian amonia menjadi nitrit dan nitrat dilakukan oleh bakteri nitrosomonas dan nitrobacter.
Kedua bakteri tersebut merupakan bakteri lithotrophic (membutuhkan oksigen) dan makanan untuk hidup dan membangun koloni. Keduanya butuh waktu sekitar 8 jam untuk bisa melakukan pembelahan diri (pada kolam air tawar) untuk air laut sekitar 24 jam.
Suhu Air Kolam
Suhu air kolam sebagaimana oksigen akan menentukan keberhasilan kebun akuaponik. Nitrosomonas optimum pada pH 6,0-9,0 dan suhu antara 20 sampai 30°C. Nitrobacter akan tumbuh optimal pada suhu 28°C dan memiliki pH optimum antara 7,3 dan 7,5 serta akan mati pada suhu 1200F (49°C) atau di bawah 320F (0°C)
Populasi Ikan
Berdasarkan buku panduan akuaponik yang mengadopsi model akuaponik BPPTP Jakarta, satu ikan lele berbobot 250 gram cukup untuk menghidup 1 tanaman sayur daun. Sementara untuk sayuran buah dibutuhkan 10 ekor ikan lele dengan bobot yang sama.
Populasi ikan dalam kolam akan sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman, jumlah ikan yang sedikit menyebabkan tanaman tidak optimal begitupun jumlah ikan yang berlebihan bila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan ican mati massal karena keracunan amonia.
Media Filter
Nyawa dari sistem akuaponik bisa dibilang terletak pada media filter yang berperan sentral dalam proses rekayasa amonia. Bakteri pengurai amonia sangat menyukai media yang keras dan memiliki permukaan kasar. Filter yang bisa digunakan untuk perkembangbiakan bakteri tersebut biasanya berupa batuan apung atau batu split. Cara membuat media filter akuaponik silakan baca artikel 4 Cara Membuat Filter Akuaponik.
Ada banyak paduan media filter yang bisa dicoba, mulai dari filter fisik, biologis, kimia dan campuran.
Sistem Sirkulasi Mati
Berkebun akuaponik sifatnya sangat bergantung pada listrik (bila Anda memakai pompa air listrik) sehingga perlu pemantauan setiap hari untuk memastikan pompa selalu hidup, agar proses nitrifikasi berjalan maksimal.
Alternatif lain yang bisa digunakan agar pompa tidak memakai listrik Anda bisa mengaplikasikan teknik bejana berhubungan, bel siphon, dan pompa air kincir angin.
Pakan Ikan
Pakan ikan yang ideal untuk akuaponik bisa berupa pakan alami maupun pakan buatan. Pakan alami sifatnya lebih mahal, pakan buatan bisa lebih mudah didapatkan yakni pelet. Menurut Mark Sungkar, pelet yang sangat bagus untuk digunakan berkebun akuaponik ialah pelet yang memiliki kandungan sebagai berikut: calcium 0.700-1.200%, Fosfor 0,400% (minimal), Lysine 1.7% (minimal), Crude fat 4.680% (minimal), Crude fiber 8.700% (maksimal), Crude Protein 32.000% (minimal).
Semoga artikel akuaponik ini cukup menginspirasi, mari kita berkebun. HIjaukan dinding kota. Segarkan!
Tidak ada komentar: